expr:id='"post-body-" + data:post.id'>
Abu bakar ash shidiq lahir tahun 573 M dari sebuah keluarga terhormat di Mekkah dua tahun satu bulan setelah kelahiran Rasul Muhammad SAW. Nama aslinya ` Abdullah bin Abi Quhafah Ustman bin Amr bin `Amr bin ka’ab bin Sa’ad bin taym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr Al-Quraisy At-Tamimi .
Sedangkan nama ibunda beliau adalah Ummu Al-khoir Salma binti Shohr bin Amir bin Sa’ad bin Taim.kedua ibu bapak beliau berasal dari sebuah kabilah bernama Bani Taim. Ayah beliau memiliki nama qunyah yaitu Abu Quhafah .Pada masa jahiliyah , Abu Bakar di beri gelar “Atiq”,karena dia dianggap lepas dari neraka,sebagaimana ini terdapat dalam riwayat Imam at-Tarmidzi,dan ada juga yang berpendapat karena ia memiliki wajah yang rupawan. Juga dikatakan bahwa dia mendapat gelar itu karena dalam silsilah keturunannya tidak ada yang mengandung aib. Mush’ab bin Zubair dan lainnya berkata:Kaum muslimin sepakat menamakannya sebagai Ash- shiddiq, sebab dialah orang yang pertama kali dan yang bersegera menyatakan kebenaran Rasulullah,serta selalu bersikap jujur dan benar .
Abu bakar adalah sahabat yang terpercaya dan dikagumi oleh Rasulullah SAW.Ia pemuda yang pertama kali menerima seruan Rasul tanpa banyak pertimbangan. Seluruh kehidupannya dicurahkan untuk perjuangan suci membela dakwah Rasul.Saat Rasul hijrah ke Madinah ,Abu Bakar menyertainya.Kedekatan Abu bakar dengan Rasul dalam perjuangan islam ibarat Rasul dengan bayangannya.
Ibnu Katsir berkata : Abu Bakar adalah sahabat yang paling baik bacaannya – yakni dia yang paling mengerti tentang Al Qur’an. Sebab Rasulullah menjadikannya sebagai imam shalat para sahabat sambil bersabda,”Orang yang menjadi imam adalah orang yang paling baik bacaannya tentang kitab Allah.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Aisyah ,dia berkata , Rasulullah bersabda : “Tidak selayaknya seseorang dari suatu kaum untuk menjadi imam padahal di tengah-tengah mereka ada Abu Bakar.”
Abu Bakar adalah seorang yang pemurah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari ‘ Umar bin Khathab, dia berkata ,” Rosulullah menyuruh kami untuk mengeluarkan shodaqoh. Kebetulan saat itu saya memiliki harta. Lalu saya katakan : Hari ini saya akan mengalahkan Abu Bakar , dimana saya tidak pernah mengalahkan Abu Bakar sebelum ini. Saya datang kepada Rasulullah untuk menginfakkan separuh dari harta saya. Rasulullah bertanya kepada saya : “Lalu apa yang kau sisakan untuk keluargamu.” Saya katakan kepada Rasulullah bahwa saya meninggalkan(untuk keluarga) seperti apa yang saya infakkan. Kemudian Abu Bakar datang kepada Rasulullah dengan menginfakkan semua hartanya. Rasulullah menanyakan padanya, “Lalu apa yang kau sisakan untuk keluargamu ?”. Abu Bakar menjawab, “Aku sisakan untuk mereka Allah dan Rasulullah. Saya ( Umar ) berkata setelah itu bahwa aku tidak mungkin untuk mengalahkannya dalam segala hal untuk selamanya.”(HR.Abu Daud Wa Tirmidzi).
Sampai akhir hayatnya,Rasulullah Muhammad SAW tidak menunjuk seseorang sebagai khalifah . Sehingga ketika beliau meninggal dunia, masyarakat muslim belum mempunyai pemimpin.Dan golongan Muhajirin dan Anshar berusaha memilih penerus dan penggantinya sambil masing-masing memunculkan tokohnya.Kaum muslimin mengadakan pertemuan di Saqifah Bani Sa’idah. Meski pada akhirnya kedua tokoh dari masing-masing golongan yang mengusulkan tersebut menolak sambil berkata” Tidak , kami tidak mempunyai kelebihan dari kamu sekalian dalam urusan ini”.Dalam situasi yang semakin kritis, Umar dari golongan Muhajirin mengangkat tangan Abu Bakar seraya menyampaikan sumpah setia kepadanya dan membaiatnya sebagai khalifah. Sikap Umar tersebut pun diiikuti oleh Abu Ubadiyah dari Anshar berserta tokoh-tokohnya yang hadir. Mereka menyatakan kerelaannya membaiat Abu Bakar sebagai khalifah.
“Tatkala Abu Bakar dibaiat di Saqifah Bani Sa’idah,keesokan harinya Abu Bakar duduk diatas mimbar.Lalu Umar berpidato sebelum Abu Bakar.Dia memuji Allah dan menyatakan syukurnya.Lalu berkata ,’Sesungguhnya Allah telah menjadikan orang terbaik diantara kalian memangku jabatan khalifah.Dia adalah sahabat Rasulullah, orang yang menemaninya saat berada didalam gua.Maka bangunlah kalian semua dan nyatakan baiat kepadanya.”
Lalu para hadirin berdiri dan menyatakan baiat secara umum,setelah baiat di Saqifah.Kemudian Abu Bakar berdiri dan memuji Allah dan menyatakan syukurnya. Kemudian dia berkata,
“Amma Ba’du. Wahai manusia ! Sesungguhnya saya telah dipilih untuk memimpin kalian dan bukanlah saya orang terbaik diantara kalian .Maka ,jika saya melakukan hal yang baik,bantulah saya .Dan jika saya melakukan tindakan yang menyeleweng luruskanlah saya. Sebab kebenaran itu adalah amanah. Sedangkan kebohongan itu adalah pengkhianatan. Orang yang lemah diantara kalian adalah kuat dalam pandangan saya hingga saya ambilkan hak-haknya untuknya. Sedangkan orang yang kuat diantara kalian adalah lemah dihadapanku hingga saya ambil hak orang lain darinya, insya Allah . Dan tidak ada satu kaumpun yang meninggalkan jihad dijalan Allah kecuali akan Allah limpahkan kepadanya kehinaan. Dan tidak pula menyebar kemaksiatan kepada satu kaum kecuali akan Allah timpakan kepada mereka petaka. Taatlah kalian kepadaku selama saya taat kepada Allah dan jika saya ,melakukan maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya maka tidak ada kewajiban taat kalian kepadaku.Bangunlah untuk melakukan shalat, rahimukumullah .
Pidato tersebut berisi prinsip-prinsip kekuatan demokratis , dan bukan kekuasaan yang bersifat otokrasi. Seorang khalifah wajib menjalankan pemerintahan sesuai dengan ajaran islam dan merpertanggung jawaban segala kebijaksanaannya kepada rakyatnya.
Hal –hal penting yang dilakukan Abu Bakar selama menjadi khalifah
1. Pemberangkatan Pasukan Usamah bin Zaid bin Haritsah untuk tetap berangkat bertempur ke romawi walau mayoritas sahabat berpendapat untuk membatalkan demi keamanan madinah yang sedang dikepung oleh aksi pemurtadan para kabilah arab setelah Rasulullah wafat. Akhirnya pasukan muslimin memenangkan pertempuran dan mereka pulang dengan selamat. Dan orang – orang yang ingin murtad itu tetap memeluk islam.
2. Memberangkatkan pasukan untuk memerangi orang – orang yang murtad dan tidak membayar zakat.Ketika Abu Bakar telah siap berangkat memimpin satu pasukan ke Dzil Qishshah, Ali bin Abi Thalib berkata ,”Mau kemana engkau wahai khalifah Rasulullah? Saya akan katakan kepadamu apa yang pernah dikatakan Rasulullah SAW kepadamu pada saat perang uhud : Sarungkan pedangmu, janganlah kau jadikan kami bersedih karena kehilanganmu dirimu, maka tidak akan ada lagi aturan dalam islam untuk selamanya.”Kemudian Abu Bakar kembali dan menyerahkan panji tersebut kepada yang lain.Akhirnya kaum murtad berhasil ditumpas, dan ada juga yang kembali memeluk islam. Dan semua kabilah kembali bersedia membayar zakat.
3. Memberangkatkan pasukan Khalid bin Walid untuk menuju wilayah Bashrah dan memerangi Ublah. Dia kemudian membuka dan menaklukkannya. Dia juga menaklukkan wilayah kaisar yang ada diwilayah Irak dengan cepat dan dengan damai.
4. Abu Bakar memberikan gagasan dan memprakarsai penyerangan negeri – negeri Romawi.
Ketika megusulkan hal ini, Abu Bakar ra meminta pendapat Sayyidina Ali ra. Kemudian Sayyidina Ali menjawab ,”Aku melihat engkau senantiasa memperoleh keberkahan ,keunggulan dan pertolongan .”
Progarm Abu Bakar selanjutnya memproyekkan pengumpulan penulisan ayat –ayat Al Qu’ran. Program ini dicanangkan atas usulan Umar bin Khattab pada tahun 12 H, sedangkan pelaksanaannya dipercayakan kepada Zaid bin Tsabit. Beliau lakukan hal itu setelah para Qori’ penghafal Al Qur’an banyak yang meninggal didalam perang Yamamah .Dan yang ditakutkan jika para Qori yang masih hidup menjadi terbunuh dalam peperangan lainnya yang mengakibatkan hilangnya sebagian besar dari ayatAl Qur’an. Pengumpulkan ayat -ayat Al Qur’an dari semua tempat yang tertulis di daun, pelepah kurma, tulang belulang dan dari para penghafal Al Qur’an.
Mushaf yang dikumpulkan itu ada pada Abu Bakar hingga dia wafat, lalu pada Umar hingga wafat, dan kemudian di Hafshah. Abu Ya’la meriwayatkan Ali bin Abi Thalib dia berkata : Orang yang paling besar pahalanya dalam masalah Al Qur’an adalah Abu Bakar. Karena Abu Bakar adalah orang yang pertama kali menghimpun Al Qur’an, dan yang pertama kali menamakan Al Qur’an sebagai Mushaf.
Setelah memerintah selama dua tahun tiga bulan , Abu Bakar berpulang ke Rahmatullah pada malam selasa tanggal 23 Jumadil Akhir 13 H, dalam usia 63 tahun. Beliau terserang demam selama 15 hari dan tidak menghadiri shalat berjamaah. Beliau dimakamkan berdampingan dengan makam Rasulullah yang terletak di kamar ‘Aisyah. Beliau pun dishalatkan oleh ‘Umar bin Khathab.
Dimasa sakitnya Abu Bakar mengetahui kesepakatan semua orang atas penunjukkan Umar sebagai penggantinya, Abu Bakar memanggil Ustman bin ‘Affan dan mendiktekkan surat wasiat dan kemudian distempel oleh Abu Bakar. Kemudian surat wasiat itu di bawa keluar oleh Ustman untuk di bacakan kepada khalayak ramai. Merekapun membaiat Umar bin Khaththab. Peristiwa ini berlangsung pada bulan Jumadil tahun 13 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar